1.FUNGSI ROUTER.
Router adalah perangkat keras dalam jaringan komputer yang berfungsi untuk menghubungkan dua atau lebih jaringan yang mempunyai protocol yang sama. sehingga dengan menggunakan router kita bisa menghubungkan 2 ip address yang memiliki host yang berbeda.
Cara konfigurasi ubuntu dekstop/ server sebagai router temporer.
Anda bisa menggunakan Ubuntu Desktop atau Ubuntu Server, karena pada dasarnya Ubuntu Server dan Desktop adalah sama, yang membedakannya hanyalah pada Ubuntu Desktop telah di bundling berbagai aplikasi-aplikasi desktop seperti Office, Game, Desktop Environment, Editing dan Multimedia Software.
Saya berikan contoh kasus, dimana terdapat 2 buah komputer dengan alamat IP 192.168.0.1 dengan network 192.168.0.0/30 dan komputer satunya dengan alamat IP 192.168.0.5/30 dimana di tengah2nya terdapat router PC dengan sistem operasi Ubuntu Linux (Desktop/Server).
Untuk membuat sebuah router yang menghubungkan minimal 2 buah network yang berbeda, kita harus memiliki minimal 2 buah kartu jaringan atau bisa 1 kartu jaringan fisik dan 1 kartu jaringan virtual (untuk membuat kartu jaringan virtual, anda bisa baca artikel sebelumnya pada judul "Kartu Jaringan Virtual di Ubuntu"). Saran saya lebih baik tetap menggunakan 2 buah kartu jaringan fisik.
Kartu jaringan milik router yang satu (eth0) di konfigurasi dengan alamat IP: 192.168.0.2/30 dan satunya (eth1) di konfigurasi dengan alamat IP 192.168.0.6/30. Apabila anda belum bisa melakukan konfigurasi alamat IP di Ubuntu

1. Silakan login terlebih dahulu ke Ubuntu anda jika anda menggunakan versi Server dan silakan buka Terminal anda jika anda pengguna Ubuntu Desktop.
2. Silakan berpindah user menjadi root dengan perintah:
3.Kemudian jalankan perintah:
4. Aktifkan fungsi router di Ubuntu anda menggunakan perintah di bawah:
Keuntungan menggunakan router pada jaringan adalah :
Kerugian Menggunakan Router :
2. Silakan berpindah user menjadi root dengan perintah:
su
masukkan password root anda, jika user root anda belum aktif, anda bisa mengaktifkannya terlebih dahulu. (Baca artikel: Mengaktifkan user ROOT di Ubuntu Server/Desktop anda)
3.Kemudian jalankan perintah:
cat /proc/sys/net/ipv4/ip_forwarduntuk mengecek apakah Ubuntu anda sudah dikonfigurasi sebagai router atau belum, jika belum, maka dari perintah tersebut akan menghasilkan nilai 0.
4. Aktifkan fungsi router di Ubuntu anda menggunakan perintah di bawah:
echo "1" > /proc/sys/net/ipv4/ip_forward5. Kemudian jalankan lagi perintah:
cat /proc/sys/net/ipv4/ip_forwardjika hasilnya bernilai 1, maka Ubuntu anda sudah diaktfkan sebagai router
6. Dan yang terakhir, perintahkan Ubuntu anda untuk meneruskan paket-paket yang dilewatkan padanya dengan menjalankan perintah:
/sbin/iptables -t nat -A POSTROUTING -j MASQUERADE
7. Jangan lupa konfigurasikan alamat gateway pada setiap klien anda dengan alamat IP yang ada di Ubuntu router:
klien 1:
IP 192.168.0.1/30
gateway: 192.168.0.2
klien2:
IP 192.168.0.5/30
gateway 192.168.0.6
8. Silakan ping dari klien satu ke gateway terlebih dahulu untuk saling bertukar paket ARP, kemudian silakan ping menuju ke alamat IP di komputer yang berbeda network di seberang gateway. Jika anda mendapatkan jawaban (reply), berarti anda telah berhasil melakukan konfigurasi router di Ubuntu Desktop atau Server anda.
Keuntungan menggunakan router pada jaringan adalah :
- Isolasi trafik broadcast. Kemampuan ini memperkecil beban jaringan karena trafik jenis ini dapat diisolasikan pada sebuah LAN saja.
- Fleksibilitas. Router dapat digunakan pada topologi jaringan apapun dan tidak peka terhadap masalah kelambatan waktu.
- Pengaturan prioritas. Router dapat mengimplementasikan mekanisme pengaturan prioritas antar protokol.
- Pengaturan konfigurasi. Router umumnya dapat lebih dikonfigurasi daripada bridge.
- Isolasi masalah. Router membentuk penghalang antar LAN dan memungkinkan masalah yang terjadi diisolasi pada LAN tersebut.
- Pemilihan jalur. Router umumnya lebih cerdas daripada bridge dan dapat menentukan jalur optimal antar dua sistem.
Kerugian Menggunakan Router :
- Tergantung pada protokol. Router yang beroperasi pada lapisan network OSI hanya mampu meneruskan trafik yang sesuai dengan protokol yang diimplementasikan.
- Biaya. Router umumnya lebih kompleks daripada bridge dan lebih mahal. Overhead pemrosesan pada router lebih besar sehingga throughput yang dihasilkan dapat lebih rendah daripada bridge.
- Pengalokasian alamat. Dalam internetwork yang menggunakan router, memindahkan sebuah mesin dari LAN yang satu ke LAN yang lain berarti mengubah alamat jaringan pada sistem itu.
- Sistem tak terjangkau. Penggunaan routing table statik menyebabkan beberapa sistem dapat terjangkau oleh sistem lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar